PERAWANG (Infosiak.com) – Warga Kampung Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang, Siak meminta tanggung jawab PT Pelindo I hancurnya jalan poros di kampung tersebut. Sebagai pengguna jalan paling dominan masyarakat minta perusahaan BUMN itu melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Kondisi jalan yang sudah sangat memprihatinkan dan kendaraan besar yang lalu lalang bakal terus mengancam keselamatan pengendara.
Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat kampung, setiap bulannya ada sekitar 7000 unit truk besar yang melintasi jalan kampung. Jika dibagi perharinya terdapat lebih kurang 233 unit truk besar yang melintas setiap hari di kampung tersebut.
Belum lagi kecelakaan lalu lintas akibat kerusakan jalan dan lalu lalang kendaraan besar. “Kemarin ada korban lagi, tahun ini saja ada 3 korban kecelakaan yang meninggal dunia mungkin kebanyakan karena menghindari jalan rusak,” kata Ketua RT03 RK03 Eljunda kepada Infosiak.com, Selasa (25/11/2019).
Jika dihitung total keseluruhan ada puluhan korban yang meninggal akibat kecelakaan di jalan poros kampung tersebut. “Kalau dihitung semuanya sudah puluhan orang yang meninggal kecelakaan di jalan ini. Sekarang warga tanam pisang di jalan, selain kecewa dengan Pelindo, pisang ditanam warga karena jika hujan turun, air tergenang banyak pengendara terperosok lubang,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketua RK 03 Agustion, kekecewaan masyarakat terhadap PT Pelindo sudah sekian lama terjadi. Pasalnya, perundingan, mediasi dan beberapa kali pertemuan dengan pihak Pelindo tidak pernah membuahkan hasil. “Memang ada perbaikan jalan di simpang tiga jalan AMD, tapi warga harus aksi demo blokir jalan terlebih dahulu, baru Pelindo melakukan perbaikan. Termasuk di simpang empat, itupun dua kali demo. Padahal jalan yang rusak itu banyak,” ujar Agustion.
Jika begini terus, kata Agus, dikhawatirkan masyarakat punya cara tersendiri menghadapi persoalan jalan rusak akibat kendaraan besar. Karena desakan dari arus bawah ini sudah banyak. “Sudah banyak warga yang ingin melempar mobil mobil yang lewat itu dan menutup jalan dengan kayu. Itu yang kami khawatirkan,” ungkapnya.
Warga pun sudah menyampaikan persoalan ini kepada anggota DPRD Riau dan DPRD Siak dapil Tualang seperti Markarius dari PKS, Zulkifli dari Golkar dan Gustimar dari PAN. Namun hingga kini belum ada titik terang nasib jalan poros Kampung Pinang Sebatang Timur. “Kalau dewan sudah kami sampaikan kemarin waktu mereka reses disini,” katanya.
Hingga saat ini PT Pelindo I belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan ini. Salah satu petinggi perusahaan BUMN itu yang berhasil di hubungi Infosiak.com melalui Budi Syafrizal mengatakan bahwa dirinya tidak bertugas di Pelindo Perawang. “Saya sudah pindah pak tidak disana lagi. Coba hubungi yang lain pak,” ujarnya.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon