SIAK (Infosiak.com) – Guna menggenjot sektor pertanian, dalam beberapa tahun belakangan ini Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak melalui Dinas Pertanian (Distan) gencar menyalurkan berbagai macam bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) ke Kampung Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit.
Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Siak Budiman Safari, Jum’at (15/11/2019) siang, saat berbincang-bincang bersama Infosiak.com.
“Sebagai upaya dalam menunjang sektor pertanian di Kampung Teluk Lanus, kita sudah menyalurkan berbagai macam benih tanaman, pupuk, dan obat-obatan anti hama untuk para petani di sana. Selain itu, kita juga perkuat denga bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) seperti Transplanter, Combin Harvester, Hand Tracktor, Jondeer, dan lain-lain,” sebut Budiman Safari.
Dikatakannya juga, Alsintan yang disalurkan ke Kampung Teluk Lanus tersebut, sebagian besar merupakan alat-alat yang dibutuhkan petani untuk mengolah (menggemburkan, red) tanah, seperti Tracktor roda 4, Jondeer, dan Tracktor roda 2.
“Selain Alsintan, kita juga sudah menyalurkan beberapa unit mesin pompa air untuk petani Teluk Lanus. Yang mana mesin pompa air itu dibutuhkan petani untuk memasukkan air ke lokasi yang jauh dari sungai dan kanal, serta mengantisipasi datangnya musim kemarau,” lanjut Budiman Safari.
Menyinggung soal anggaran yang dikucurkan untuk kebutuhan para petani di Kampung Teluk Lanus itu, Budiman Safari dengan tegas mengatakan bahwasanya semua bantuan berupa bibit, pupuk, dan Alsintan tersebut, direalisasikan melalui dana dari Pemerintah Pusat (APBN, red).
“Seluruh bantuan yang kita salurkan ke petani Teluk Lanus itu, sumbernya dari Kementerian Pertanian RI melalui dana APBN, karena memang kita mengajukan minta ke Kementerian Pertanian, kalau pakai dana daerah (APBD, red) terlalu besar dan mahal,” tutupnya.
Di samping bantuan-bantuan dari Dinas Pertanian (Distan) Siak, tahun ini para petani Teluk Lanus juga sudah menikmati bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim) Siak, berupa pembangunan pengairan (irigasi, red) di lahan persawahan yang hari ini mampu menghasilkan berton-ton padi.
Laporan: Miswanto/Tok
Editor: Afrijon
