PEKANBARU (Infosiak.com) – Seekor Harimau Sumatera dewasa muncul di areal pipa minyak PT Badan Operasi Bersama-Bumi Siak Pusako (BPB-BSP) yang berada di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Zamrud, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Kemunculan harimau itu diketahui warga saat bersamaan melintas di sekitar KM 23. Warga kebetulan melintas mengendarai mobil tersebut langsung merekam kemunculan si Raja Rimba itu.
Video kemunculan harimau berdurasi 2 menit 51 detik itu pun viral dan banyak dibagikan di media sosial. Video itu juga dicantumkan keterangan bahwa harimau itu muncul sekitar pukul 17.30 WIB petang.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Minggu, 3 November 2019, membenarkan kemunculan harimau tersebut. Kepada Kumparan, dia mengatakan kemunculan harimau itu terjadi sekitar dua hari yang lalu.
“Benar. Jadi kemunculan harimau itu sudah sejak beberapa hari yang lalu. Tanggal 1 November 2019,” katanya.
Selang satu hari kemudian, BBKSDA Riau yang mendapat informasi kemunculan harimau itu langsung menurunkan tim. Tim khusus yang diterjunkan dari Kantor BBKSDA di Kota Pekanbaru itu untuk melakukan melakukan pengecekan di lapangan. “Tanggal 29 tim kita turun ke lokasi,” ujarnya.
Dari pemeriksaan tersebut, dia mengatakan timnya menemukan jejak-jejak kaki harimau berukuran cukup besar. Namun, tim tidak lagi menemukan individu harimau tersebut.
“Akan tetapi kita tetap memetakan wilayah itu sebagai areal yang kita antisipasi dengan kemunculan dia,” tuturnya.
Lebih jauh, Haryono menduga bahwa harimau itu diduga berasal dari kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu dan Taman Nasional Zamrud. Kedua kawasan konservasi itu memang merupakan tempat hidup bagi harimau sumatera.
“Diduga berasal antara landscape GSK (Giam Siak Kecil) dengan Taman Nasional TN Zamrud. Kawasan iti dalam kemampuan jangkau dari jelajah harimau sumatera dewasa,” urainya.
Dengan kemunculan harimau itu, Suharyono meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis.
Dia mengimbau kepada masyarakat apabila berjumpa kembali harimau itu agar melapor ke petugas berwenang dan tidak melakukan tindakan sendiri.
“Mohon ke masy agar tdk anarkis thd satwa yg sangat dilundungi tersebut,” imbaunya.
Harimau dan masyarakat Riau seolah menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Beberapa kali si raja rimba itu dengan percaya diri menampakkan belangnya ke masyarakat. Di wilayah lain di Riau, tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir, harimau bahkan tak hanya menampilkan dirinya, melainkan menyerang manusia.
Sumber : Kumparan
Editor : Afrijon