PERAWANG (Infosiak.com) – Berawal dari banyaknya persoalan dan minimnya informasi tentang program pemerintah menjadi alasan pedagang keliling di kecamatan Tualang bersatu dan membentuk sebuah komunitas.
Komunitas tersebut diberi nama KPK, tapi ingat ya, disini bukan Komisi Pemberantasan Korupsi, tapi Komunitas Pedagang Keliling yang dibentuk 3 tahun lalu.
Kini KPK Tualang memiliki ketua baru yang telah dilakukan pemilihan secara demokrasi beberapa waktu lalu. Pembina para pedagang keliling ini adalah Juprianto Ssos, MIP seorang penghulu atau kepala desa sekaligus ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) kabupaten Siak dan merupakan putra asli Tualang.
Juprianto yang dikenal pandai bergaul dengan siapapun dan terkenal dengan sejumlah ide ide kreatif dalam memecahkan suatu persoalan menjadi pilihan para pedagang keliling untuk dijadikan sebagai pembina komunitas KPK sekaligus tempat mengadu.
“Setiap ada persoalan kami selalu menyelesaikan dengan cara musyawarah dan melibatkan pak Juprianto sebagai pembina kami,” kata ketua KPK Tualang Yusrizal.
Ada beberapa persoalan yang kami hadapi saat berkeling menjajakan dagangan kata Yusrizal melanjutkan. Seperti larangan berjualan di tempat tempat tertentu.
Yusrizal mencontohkan larangan berjualan di Jembatan SSH atau lebih dikenal Jembatan Maredan. “Larangan berjualan di atas jembatan bukan menjadi masalah buat kami, tapi pemerintah daerah dapat mencarikan solusinya. Bukan pandainya mengusir saja,” tegasnya.
KPK bersama pembina sudah sepakat kata Yusrizal melanjutkan, kedepan akan melayangkan surat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Siak agar areal bawah Jembatan Maredan dijadikan destinasi wisata baru untuk kecamatan Tualang. “Kita minta pemkab Siak membangun infrastruktur seperti akses jalan menuju ke sana,” kata dia.
Selain Jembatan Maredan, ada beberapa tempat lain seperti di sekolah sekolah dan areal Jalan Bunut depan pabrik PT Indah Kiat Perawang.
Hal senada disampaikan oleh Hakim pedagang buah, ia mengatakan pemerintah kabupaten Siak semestinya jangan hanya memikirkan wisata di kota Siak saja. Kota Perawang ini juga merupakan bagian dari kabupaten Siak. “Jangan cuma mau suara Perawang aja saat pilkada, Perawang juga butuh tempat rekreasi, warga Perawang ini rata rata pekerja pabrik yang haus akan hiburan wisata,” ujar Hakim dengan nada kesal.
Ada ratusan pedagang keliling di kecamatan Tualang ini, ia berharap pemerintah daerah dapat menciptakan titik titik wisata baru di Perawang, sehingga menjadi pusat keramaian dan KPK dapat melakukan aktivitas jual beli dengan tenang, nyaman dan aman.
Sementara itu, Pembina Komunitas Pedagang Keliling (KPK) Kecamatan Tualang Juprianto Ssos,MIP usai menyerahkan SK kepada ketua KPK terpilih mengatakan bahwa hal ini adalah panggilan kemanusiaan antar sesama.
“Berawal dari keresahan akibat sulitnya mencari tempat yang nyaman dan aman pedagang keliling ini kita satukan. Karena pedagang keliling termasuk salah satu penggerak ekonomi suatu daerah, hal itu tentu harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Kita mencontohkan pedagang sayur. Ada banyak petani sayur yang terkendala untuk memasarkan hasil panen. Semisalnya masalah jarak pasar dengan kebun, waktu dan hal lainnya. Maka pedagang keliling inilah yang akan datang menjemput langsung hasil panen petani ke kebun. Begitu halnya dengan pedagang buah. Hal ini dilakukan pedagang keliling tentu karena mengambil dari kebun lebih murah daripada tempat lain,” terang Juprianto kepada Infosiak.com usai penyerahan SK ketua KPK terpilih, Sabtu (21/9/2019)
Selain itu lanjut Juprianto, tujuan dibentuk Komunitas Pedagang Keliling adalah bagaimana menjemput program program yang telah disediakan oleh pemerintah daerah, pusat maupun perusahaan. “Ada beberapa program dari pemerintah yang kita usahakan masuk ke KPK. Salah satunya program Baznas yang kemarin sudah diterima KPK seperti bantuan gerobak. Kedepan kita akan jemput lagi program program lainnya,” ungkap Penghulu Tualang.
Terkait keinginan KPK pemerintah Kabupaten Siak dapat menciptakan destinasi wisata baru di Tualang seperti di areal bawah Jembatan Maredan Juprianto mendukung keinginan KPK. Karena dengan jumlah penduduk terpadat di kabupaten Siak sudah selayaknya mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait fasilitas wisata baru. “Kita sangat mendukung hal tersebut,” pungkasnya.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon