PERAWANG (Infosiak.com) – Warga di Perawang harus waspada terhadap penyakit musiman. Pasalnya memasuki musim hujan di penghujung tahun 2018 ini, 4 orang warga di Kampung Perawang Barat mulai terserang penyakit demam berdarah (DBD).
Penyakit DBD ini muncul seiring puncak musim hujan yang sedang terjadi saat ini. Sehingga dapat diprediksi potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegyfti, atau Aedes Albopictus, cukup tinggi.
Keempat warga yang terserang DBD merupakan usia anak-anak. Dua orang anak bernama Rafi dan Karolin sudah berangsur membaik dan dipulangkan ke rumah. Sedangkan, Kakak beradik Kalisa dan Bagas dirujuk ke Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru sejak kemarin.
RT setempat mengakui bahwa benar terdapat 4 orang warganya terjangkit DBD.
“Benar, ada 4 anak yang terjangkit, sedangkan 2 sudah pulang, dan 2 orang lagi masih dirawat di Pekanbaru,” kata Ponisman Ketua RT 02/RK 08 Perawang Barat, Ponisman, kepada awak media, Rabu (31/20/2018).
Mengingat penyakit DBD ini sangat berbahaya, kejadiannya sudah dilaporkan ke Puskesmas Perawang untuk ditindak lanjuti.
“Dua orang petugas Puskesmas sudah turun tadi, Besok Kamis (1/11/2018) Puskesmas Perawang akan melakukan tindakan yaitu Foging. Dengan tujuan untuk memusnahkan jentik-jentik nyamuk yang menyebabkan DBD itu”, imbuhnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Puskesmas Perawang, Drg. Nedra membenarkan, ada warga yang terjangkit DBD, dan petugas sudah turun kelokasi.
Terkait hasil tersebut, “Kita melihat genangan air dimana-mana, dan menimbulkan jentik-jentik nyamuk disitu. Besok Kamis akan difoging,” ujarnya.
Drg. Nedra meminta kepada masyarakat, terutama di RT 02 dan RK 08 Perawang Barat, Kecamatan Tualang, agar dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan gotong-royong.
“Coba terapkan 3 M (menutup,menguras, mengubur) dilingkungan masyarakat, cara ini terbilang ampuh untuk mencegah terjadinya DBD. Ia berharap peran kepala desa maupun RT, untuk selalu giat menjaga kebersihan kampung dengan cara bergotong-royong,” harapnya.
Laporan : Jhon
Editor : Afrijon