SIAK (Infosiak.com) – Meski belum mengetahui secara pasti namun pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Siak mengatakan penyebab banyaknya ikan-ikan mati di Sungai Siak belum lama ini berkemungkinan disebabkan oleh zat Amonia yang standar.
Kepala DLH Siak Drs Wan Fazri Aulia, M.Si melalui Kepala Bidang Penataan dan Penanganan DLH Siak Dedi Susanto menyampaikan hasil laboratorium dari sampel air Sungai Siak terkait banyaknya ikan-ikan mati sekira beberapa bulan lalu.
“Secara umum hasilnya berdasarkan Sungai Siak kita itu klasifikasihya kelas 3 berdasarkan SK (Surat Keputusan) Gubernur, COD (Kebutuhan Oksigen Kimiawi) dan BOD (Kebutuhan Oksigen Biokimiawi) nya masih memenuhi standar, cuma kalau klasifikasinya kelas 2 sedikit melebihi baku mutu,” terang Dedi Susanto kepada Infosiak.com, Senin (23/05/2022).
Lanjutnya, meski belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab ikan-ikan mati di Sungai Siak belum lama ini namun berkemungkinan itu disebabkan oleh nilai zat Amonia yang tidak standar.
“Amonia hasilnya memang sedikit tinggi, kalau kita lihat diinternet sumber-sumber amonia itu ya industri pupuk, pembersih rumah tangga disinfektan. Kalau yang jadi penyebab kemungkinan amonia, karena itu yang tinggi, dilihat dari literatur amonia sifatnya racun kalau disungai. Amonia bukan karakteristik limbah PKS (Perkebunan Kelapa Sawit) ataupun pulp,” ungkapnya.
Tambah Dedi, zat-zat yang tidak standar yang ditemukan pada sampel air Sungai Siak seperti amonia bisa saja berasal dari proses pupuk-pupuk perkebunan yang terbawa oleh hujan, sedangkan zat disinfektan yang ditemukan berasal dari botol-botol pembersih pada industri rumah tangga.
Sementara itu untuk klasifikasi kelas sungai ditetapkan oleh Gubernur, dan setiap kelas sungai mempunyai standar yang berbeda. “Sungai Siak kita inikan dari Kampar sana sampai Bengkalis, wilayahnya dibagi, Sungai Siak kita ini dari Pekanbaru sampai Siak itu kelasnya kelas 3, ya kualitas baku mutu airnya dikelas 3,” jelas Dedi.
Dedi menyampaikan pengecekan sampel air Sungai Siak belum lama ini berdasarkan standar baku mutu air sungai, adapun hasil COD 37.3 Mg/L, BOD 4.43 Mg/L dan Amonia 0.85 Mg/L.
Seperti diketahui, sekira memasuki April 2022 lalu masyarakat tepian Sungai Siak dibuat heboh dengan banyak ditemukannya ikan-ikan yang mati mengapung di permukaan. Mendapat informasi tersebut, tak lama usai kejadian Tim DLH Siak mengambil Sampel air Sungai Siak didua lokasi yaitu di hilir didekat out late limbah PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang dan pada bagian hulu di lokasi ikan mati yang sempat divideokan oleh salah seorang warga. Kemudian sampel air yang diambil dibawa ke Laboratorium Mutu Agung yang berada di Pekanbaru.
Laporan : Rahman