
SIAK – Realisasi fisik pada ABPBD Kabupaten Siak tahun anggaran 2016 per 31 Desember mencapai 93,40 persen, sementara realisasi keuangan hanya mencapai 80,67 persen. Hal ini diaebabkan masih banyaknya kegiatan yang sudah diselesaikan rekanan namun belum bisa dibayarkan oleh Pemkab Siak.
Demikian pengakuan Bupati Siak H. Syamsuar, Rabu (3/1) usai melantik 907 pejabat di Pemkab Siak. Ia menjelaskan, rendahnya realisasi keuangan pada tahun anggaran 2016 karena faktor dana tranfer triwulan ke IV dari Pemerintah Pusat belum sampai ke Siak.
Angka ini terlihat menurun dibanding tahun lalu, yang mana pada tahun anggaran 2015 per 31 Desember realisasi kegiatan fisik mencapai 95 persen, sedangkan realisasi keuangan mencapai 91, 30 persen.
“Tahun 2016, realisasi fisik 93,40 persen, keuangan 80,67 persen, rendah karena masih ada hutang belum dilunasi, tunggakan ada sekitar 10 persen dari total belanja,” terang Syamsuar.
Bupati mengakui beberapa kegiatan proyek yang telah selesai dikerjakan oleh pihak rekanan sampai hari ini ada yang belum terbayar. Bukan hanya itu, akibat kekosongan kas daerah tahun lalu pembayaran gaji pegawai, tunjangan dan insentif juga lambat.
“Kami minta maaf kepada para rekanan yang pekerjaannya sudah selesai namun uangnya belum bisa kami bayarkan. Selain itu kepada para pegawai, atas keterlambatan gaji, tunjangan dan insentif,” kata H. Syamsuar.
Untuk pembayaran hutang kepada pihak ke 3 yang telah mengerjakan proyek di Siak, Pemkab Siak masih menunggu dana transfer triwulan ke-4 dari Pemerintah Pusat. Menurut Bupati, nilai dana yang belum ditransfer hingga saat ini ada Rp. 147 Milyar.
“Dana transfer triwulan ke-4 yang belum tersalurkan ada Rp. 147 milyar, informasinya bulan Februari baru bisa kita terima,” jelas Bupati.
Pada kesempatan ini, Bupati Syamsuar menyampaikan permohonan maaf kepada para pegawai, atas keterlambatan pembayaran gaji, tunjangan dan insentif. (ala)