PEKANBARU (Infosiak.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendapat gelar adat Melayu Riau. Yaitu, Datuk Seri Setia Amanah Negara. Gelar yang ditabalkan untuk Presiden RI ke-7 tersebut merupakan yang tertinggi dalam Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar menjelaskan, Datuk Seri Setia Amanah Negara memiliki makna yang mengungkapkan suatu harapan sekaligus doa dari masyarakat Riau kepada Jokowi. “Makna ringkasnya, pemimpin puncak yang bercahaya cemerlang, taat setia secara penuh dalam menunaikan amanah negara yang dibebankan kepadanya. Bak pohon besar melindungi dan mengayomi. Bak padi dan kapas mensejahterakan,” kata Syahril, Jumat (14/12/2018).
Setiap kata dari gelar tersebut memiliki makna tersendiri. Datuk misalnya, merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta. Artinya orang yang mulia, bahkan posisinya sederajat dengan raja.
Posisinya hampir sama di masyarakat Riau pesisir maupun daratan. Yaitu, orang mulia atau dalam bahasa tempatan disebut sebagai orang patut karena kemampuan pengabdiannya kepada masyarakat. Meski begitu, terdapat sedikit perbedaan.
“Jika di Riau daratan melalui musyawarah para Datuk dapat menjadi penguasa utama pada suatu kelompok. Kalau di pesisir, seorang Datuk tidak sampai pemegang kuasa utama. Hanya sementara dan itu terjadi di Kerajaan Siak Sri Indrapura,” terang Syharil.
Kemudian sebutan Datuk diiringi dengan kata Seri. Artinya lebih merujuk kepada cahaya. Kata tersebut digunakan karena menggambarkan suasana yang positif dari hati. Misalnya ‘Serinya muncul ke muka’ atau ‘wajah berseri-seri’. Hal ini juga menunjukkan ketidakpura-puraan atau keikhlasan terhadap sesuatu. Justru Waja pula dihadapkan pada Allah SWT.
Selanjutnya kata Setia Amanah. Setia yang dimaksud adalah setia terhadap amanah. Dalam bahasa Melayu Riau, amanah adalah unsur terpenting yang diharapkan dari seorang pemimpin.
“Konsep amanah juga artinya kepercayaan yang menjadikan seseorang untuk memelihara dan menjaga sebaik-baiknya hal yang dimanahkan kepadanya. Karakter amanah setidaknya punya tiga keunggulan. Yaitu amal, asih, asuh,” tuturnya.
Pemimpin yang amal memiliki perilaku yang baik. Sehingga menjadi modal utama dalam suatu kepemimpinan yang dapat dipercaya masyarakat. Kemudian pemimpin asih, mengatakan apa sebenarnya tanpa menutupi sesuatu. Selanjutnya pemimpin asuh, mengutamakan kepentingan negeri dan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Terakhir, kata Negara. menggambarkan bahwa penerima gelar adalah seorang pemimpin puncak di Indonesia. “Alhasil, makna frase gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara berarti juga yang bercahaya sebagai pemimpin negara. Yang kukuh memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya,” beber Syahril.
Sumber : Fajar
Editor : Afrijon