SIAK (Infosiak.com) – Kepala Kampung (Penghulu, red) Benteng Hilir (Benhil) M Rasyid menolak dengan tegas bantuan 85 karung beras dari PT Arara Abadi. Penolakan bantuan beras tersebut ia lakukan setelah melalui kesepakatan bersama masyarakat dan ketua RT/RW dan Kepala Dusun setempat.
“Kami menolak bantuan 85 karung beras dari PT Arara Abadi. Menurut kami bantuan yang diberikan itu justeru sebuah bentuk penghinaan kepada kami. Jumlah warga Kampung Benhil yang terdampak banjir mencapai lebih dari 300 KK, masa pihak perusahaan hanya memberi 85 karung beras, kalau ini kami terima tentu nanti malah akan jadi masalah di masyarakat, karena tidak cukup dibagi,” tegas Rasyid, Senin (14/11/2022) siang, kepada Infosiak.com.
Penghulu Benteng Hilir itu juga mengatakan, selama puluhan tahun PT Arara Abadi beroperasi di wilayah Kecamatan Mempura namun sama sekali tidak pernah memberikan konstribusi bagi masyarakat sekitar, bahkan program CSR juga tidak pernah disalurkan.
“Mereka beroperasi di sini hanya mencari untung saja, tanpa pernah memikirkan nasib masyarakat yang terdampak banjir akibat luapan air dari perusahaan mereka,” cetusnya.
Saat ditanya penyebab banjir itu, penghulu Dua periode itu dengan tegas mengatakan bahwa penyebab banjir ini faktor utamanya adalah tingginya curah hujan yang disertai oleh luapan air dari kanal-kanal milik PT Arara Abadi dan PT Ekawana yang dialirkan melalui Sungai Tonggak.
“Harapan saya meminta kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati tolonglah mediasi kami dengan perusahaan PT Arara Abadi dan PT Ekawana yang selama ini terkesan tidak peduli kepada kami,” harapnya.
Laporan: Atok