PEKANBARU (Infosiak.com) – PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) dan PT Arara Abadi yang merupakan anak usaha Asia Pulp & Paper Group (APP) Sinarmas menyediakan Booth (Stand) Pameran pada Riau Expo 2018 yang digelar di Areal Kantor Gubernur Riau, Jalan Diponegoro Kota Pekanbaru, mulai 3 hingga 9 November 2018.
Kegiatan Pameran Riau Expo 2018 dibuka langsung oleh Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dan dihadiri oleh sejumah pejabat Riau, Direktur PT Arara Abadi Edi Haris, General Manager Public Affairs PT AA Herwansyah, Public Relations (Humas) Nurul Huda, CD/CSR PT Indah Kiat Perawang Murseno dan Penanggungjawab Booth Sinar Mas Group Stephanus Adrianto.
Usai membuka Riau Expo 2018, Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim didampingi Asisten I Setdaprov Riau Masperi menyempatkan diri berkunjung dan mengisi buku tamu di Booth Sinar Mas.
Wan Thamrin mengapresiasi stand yang disediakan Sinar Mas dan Pemprov Riau berharap Program CSR (Corporate Social Responsibility) dua perusahan anak Grup APP Sinarmas itu dapat meringankan dan membantu masyarakat di Riau.
“Saya juga berharap Sinar Mas dapat berkerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya di Riau untuk membantu masyarakat, kita buat pertemuan dan seringlah kita coffee morning,” ujar Wan Thamrin Hasyim menyampaikan di Stand PT IKPP dan PT AA-SMF.
Asisten I Setdaprov Masperi sempat mencicipi minuman olahan dari tanaman lidah buaya yang merupakan salah satu di antara hasil UMKM binaan perusahaan Sinar Mas di Riau. “Enak, rasanya segar,” ujar Masperi.
Sementara itu, Penanggungjawab Booth Sinar Mas Group Stephanus Adrianto yang didampingi Humas PT AA-SMF Nurul Huda kepada awak media mengatakan, pada pelaksanaan Riau Expo 2018 ini, perusahaan di bawah naungan Sinar Mas Group, baik IKPP-AA maupun SMF Group selalu ikut serta sebagai peserta.
“Kita menampilkan dan kelompok UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang merupakan binaan dan program CD/CSR perusaahan. Di antaranya adalah pemanfaatan limbah plastik (plastik trap/pengikat) kotak-kotak atau kertas kita,” jelas Stephanus.
Selama ini katanya, limbah plastik tersebut tidak dimanfaatkan, tapi berkat keterampilan dan kepedulian salah seorang masyarakat Perawang, limbah pabrik dapat dibuat menjadi beberapa tas berbagai bentuk, dari ukuran yang kecil sampai yang menengah, dan pemasarannya sudah sampai di luar Provinsi Riau. “Kita juga bina ibu-ibu seperti ibu Tatik ini (sambil menunjuk kepada ibu di samping beliau) untuk usaha membuat kue-kue kering dan bolu komojo,” terangnya.
Pelaku UMKM yang dihadirkan dua perusahaan tersebut, Salah satunya Tatik Rostika mengatakan, usaha yang rintisnya sejak tahun 2013 silam adalah kue maupun kerupuk olahan dari berbagai bahan jenis ubi dan kentang serta bawang.
“Pada tahun 2016 lalu usaha saya mendapatkan pembinaan dan pinjaman modal dari PT IKPP Perawang tanpa bunga. Bantuan modal tersebut saya belikan peralatan mesin untuk usaha. Lumayanlah dengan pendapatan satu bulan rata-rata bisa mencapai Rp20 juta. Saat ini saya juga mempekerjakan 6 orang ibu-ibu di sekitar rumah saya,” kata Tatik menjelaskan.
Pantauan awak media, selain kue-kue kering/kerupuk olahan, bolu kemojo, juga terlihat hasil kerajinan tenun songket lejo dari Bukit Batu-Bengkalis dan Tenun Siak Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) Sinar Mas Forestry, kerajinan tas dari limbah plastik, minuman lidah buaya dan tanjak.
Sumber : Rilis
Editor : Afrijon