SIAK (Publiknews)-Makin sulitnya perekonomian saat ini, mendorong masyarakat Kampung Bandar Pedada, Kecamatan Sabak Auh berfikir keras dibarengi usaha maksinalbuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya memanfaatkan waktu dengan mrnanam berbagai jenis tanaman Holtikultural seperti tanaman jagung, cabe dan tanaman lainnya.
Bahkan ada juga sebagian masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan menebang tanaman sawitnya untuk ditanami cabe. Hal ini tentu selayaknya mendapat perhatian dari instansi terkait, agar usaha warga dapat berjalan lancar dan bisa mencapai target yang diinginkan.
Untuk memberikan dukungan kepada masyarakat petani didaerahnya yang memanfaatkan lahan kosong tersebut, Penghulu Kampung Bandar Pedada Waryono, bersama PLT Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Balai (UPTB) Sabak Auh, Caecillia Mardiati bersama PPL se-Kecamatan Sabak Auh melakukan kunjungan kerja kelapangan untuk memberikan arahan kepada petani dalam mengembangkan tanaman holtikultura.
“Melihat semakin sulitnya ekonomi pada saat ini, maka kami mempunyai inisiatif untuk menanam cabe dengan mengorbankan beberapa puluh tanaman sawit dibelakang rumah untuk kami tebang dan kami ganti dengan tanaman cabe. Alhamdulilah, cabe yang baru saya tanam sekitar 1/8 hetar dan berumur 2bulan sudah berbuah dan tumbuh subur,” kata Irwan, warga Kampung Bandar Pedada kepada Wartawan Senin (13/2).
Ditempat terpisah, Kateni, Ketua Kelompok Pemuda Tani, Kampung Bandar Pedada juga memanfaatkan lahan kosong untuk membudidayakan tanaman jagung.
“Kita saat ini sedang mengembangkan tanaman jagung di lahan kosong, karena kita melihat banyak sekali lahan kosong dikampung ini yang tidak dimanfaatkan. Untuk itu, kita dari kelompok tani Pemuda Tani akan memanfaatkan lahan-lahan kosong didaerah sini apa bila pertanian kita berhasil,” ungkap Kateni.
“Untuk tanaman jagung yang baru kita tanam saat ini mengalami perkembangan yang sangat subur. Dan kita bersyukur, dari perusahaan yang ada didaerah sini ada memberikan bantuan serta dari Instansi terkait baik dari dinas pertanian, ppl, dan pemerintah kampung juga memberikan motifasi kepada kami untuk terus beraktifitas mengembangkan dan memanfaatkan lahan kosong untuk membudidayakan tanaman holtikultural,” imbuh Kateni didampibgi sejumlah rekannya.
Penghulu Kampung Bandar Pedada Waryono mengatakan bahwa program pemanfaatan lahan kosong dikampungnya saat ini sangat digalakkan, bahkan untuk mengelola lahan-lahan kosong didaerahnya sudah ada 6 kelompok yang sudah ia bentuk.
“Dengan swasana ekonomi yang semakin sulit saat ini, kami bersama masyarakat mengalakan pertanian dan memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman holtikultura seperti jagung, kedelai, cabai dan lain lain, dengan harapan agar perekonomian masyarakat bisa terbantu saat musim paceklik seperti saat ini,” ungkapnya.
Dengan adanya motivasi dari pemerintah desa atau dinas, kata Waryono, tentunya diharapkan juga dapat memberikan semangat kepada petani untuk mengembangkan tanaman holtikultura yang hasilnya sangat luar biasa dan dapat membantu perekonomian keluarga.
“Untuk itu kita juga berharap kepada pemerintah agar kiranya dapat memberikan bantuan kepada para petani kususnya petani Kampung Bandar Pedada untuk mengembangkan usahanya dalam bidan pertanian,” harapnya.
Sementara itu Plt.Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Balai (UPTB) Sabak Auh, Caecillia Mardiati, mengatakan bahwa pendampingan kepada kelompok tani dilaksanakan setiap ada kegiatan holtikultural, dan semua PPL maupun penyuluh harus siap mendampingi petani untuk mengembangkan tanaman holtikultural maupun padi.
“Kita selalu mendampingi petani untuk meningkatkan hasil pertanian, dan apa bila ada masalah dalam pertanian, kita juga punya petugas Pengendalain Organisme Penganggulangan Tanaman ( POPT, red), sehingga hama yang menyerang tanaman kita bisa langsung dicarikan solusi untuk mengusir hama tersebut, dan Alhamdulilah di Kecamatan kita ada 1 orang petugas POPT,” ungkapnya.
“Dengan adanya POPT di kecamatan ini kita berharap dapat meningkatkan hasil pertanian kita kususnya pertanian di Kecamatan Sabak Auh,” pungkasnya.(ito)