Beranda Siak STIK Gelar Penelitian Keterlibatan Perempuan Dalam Terorisme

STIK Gelar Penelitian Keterlibatan Perempuan Dalam Terorisme

298

SIAK (Infosiak.com) – Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) melakukan penelitian atas keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme. Penelitian yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, anggota TNI, Kejaksaan Negeri, Kepolisian, hingga sejumlah wartawan media cetak dan elektronik itu dilakukan di Aula kantor Kecamatan Minas Kabupaten Siak, Riau, Selasa (9/10/2018).

Kegiatan pelaksanaan penelitian tentang keterlibatan perempuan aksi terorisme dihadiri Kapolres Siak Ahmad David SIK yang diwakili Waka Polres Siak Kompol Abdulah Hariri yang didampingi Kabag OPS Polres Siak Kompol Sagala, Kasat Intel Polres Siak AKP Efrinoka SIK, Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hidayat Perdana SIK, Kapolsek Minas AKP M Simanungkalit SH dan Camat Minas Hendra.

Baca Juga:  Kapolsek Tualang Sidak Sekolah Pastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19

Dalam penelitian, mereka yang hadir diminta mengisi kuisioner berisikan tentang pandangan masyarakat terkait tindak terorisme dan terutama keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme.

Selain itu, mereka yang hadir diminta untuk menyampaikan pendapat dan masukannya teekait persoalan terorisme di Indonesia

Ketua Tim Peneliti PTIK, Kombes Jacobus Alexander Timisela mengatakan, sesuai dengan program yang direncanakan pusat studi ada jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Baca Juga:  Lahan TORA di Kampung Koto Ringin Siak Diduga Dijual, Penghulu dan Kadus Angkat Bicara

“Jangka pendek kami menggali dulu fenomena yang terbaru. Kebetulan pada fenomena baru ini sudah muncul aksi teror yang melibatkan pelaku langsung. Nah ini yang kita angkat, disamping pengkajian yang sudah ada dari beberapa kasus-kasus yang terjadi yang dikoordinasikan dengan baik Densus 88 dan kepolisian,” terang Kombes Jacobus Alexander Timisela.

Untuk jangka menengah adalah membuat bagaimana pola-pola sosialisasi seperti yang diharapkan pada level bawah dan menengah dan bentuknya disesuaikan dengan hasil kajian tim studi. Hal itu karena masyarakat ada beberapa level sehingga berbeda materi untuk melakukan sosialisasi.

Baca Juga:  Peron tak Berizin Marak Beroperasi, Kinerja Kasatpol PP Siak Layak Dievaluasi?

Selain melakukan strategi dalam kegiatan sosialisasi, tim studi juga memberikan masukan kepada pemerintah yakni kebijakan apa yang bisa menyentuh langsung dapat membuat suatu pencegahan yang bersama-sama untuk terlibat dalam pencegahan aksi terorisme.

“Dengan adanya pusat studi ini kita sudah bisa membentuk bagaimana pola-pola sosialisasi. Dan untuk pemerintah sosialisasi akan kita salurkan kepada stakeholder yang perlu dikedepankan,” jelasnya.

Laporan : Jhon
Editor : Afrijon

loading...