Beranda Minas Petani Sawit Koperasi SJL Minas Terima Sertifikat ISPO

Petani Sawit Koperasi SJL Minas Terima Sertifikat ISPO

292

JAKARTA (Infosiak.com) – Petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Sekato Jaya Lestari telah menerima sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Koperasi tersebut merupakan mitra Wilmar. Ketua Koperasi Sekato Jaya Lestari, Joarsa mengatakan, sertifikat tersebut menunjukkan petani sawit Indonesia mampu memenuhi kriteria keberlanjutan sebagai tuntutan global.

Menurut Joarsa, sejak diperkenalkan dengan ISPO pada Juli 2017 oleh Wilmar, rutinitas berkebun petani mulai diatur ulang dengan praktik berkebun yang berkelanjutan, melalui paket program pendampingan petani secara terpadu, pemberdayaan organisasi petani dengan pelibatan para pemangku kepentingan terkait, pengenalan dan penerapan program ketelusuran sawit dari kebun sampai pabrik, dan lain-lain.

Ia mengatakan, berpedoman dengan prinsip dan kriteria ISPO, anggota koperasi didorong agar dapat mengetahui dan berkomitmen dalam menerapkan standar budidaya sawit berkelanjutkan dalam praktik sehari-hari, dalam bentuk modul program pelatihan.

Baca Juga:  May Day, Buruh Kelapa Sawit Desak 7 Tuntutan ke Pemerintah

“Misalnya, tidak berkebun di lahan yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah, tidak melakukan deforestasi dan merusak lingkungan, serta pemilihan bibit dan cara-cara pemupukan yang tepat dan efisien,” kata Joarsa di sebagaimana dilansir laman ayosemarang.com, Jumat (30/8/2019).

Menurutnya, selama ini petani hanya mengerti produksi yang baik, panen, dan kemudian menjualnya. Dengan ISPO, kami mengetahui mengenai legalitas, sehingga berkebun jangan di lahan bermasalah.

Ia menambahkan, pendampingan kepada petani sangat diperlukan karena adanya keterbatasan terhadap informasi mengenai keberlanjutan dan pembiayaan. Pihaknya menyadari, sertifikasi keberlanjutan adalah mutlak untuk memenuhi tuntutan pasar global, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Selain Wilmar, anggota koperasi juga memperoleh pendampingan dari PT Permodalan Siak, yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Harga Sawit di Riau Alami Kenaikan, Ini Rinciannya

“Dengan mengantongi ISPO, kami makin percaya diri karena sudah sesuai dengan standar,” kata dia.

Saat ini, anggota koperasi yang berlokasi di Mandi Angin, Kabupaten Siak – Riau tersebut mengelola kebun seluas 450 ha yang berstatus area penggunaan lain (APL). Lahan tersebut dikelola melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Pemerintah Kabupaten Siak, yang dimaksudkan sebagai program pengentasan kemiskinan. Beranggotakan 228 orang, masing-masing anggota berhak mengelola kebun 1,93 ha.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur PT Permodalan Siak (Persi), Husni Merza menjelaskan, pihaknya juga memberikan pendampingan pengelolaan kebun dan pembiyaan kepada anggota Koperasi Sekato Jaya Lestari. 
“Masih banyak petani yang belum bankable sehingga kami beraharap dapat membantu mereka,” tutur dia.

Baca Juga:  Pasca Lebaran Idul Fitri Harga TBS di Riau Turun

Hingga kini, Persi telah menyalurkan pembiayaan hampir Rp 18 miliar atau sekitar Rp 40 juta per ha. Pembiayaan tersebut dimanfaatkan untuk pengelolaan kebun sejak land clearing. Persi juga memberikan pendampingan pengelolaan kelembagaan koperasi dan pemasaran.

“Kami juga memiliki program tambahan di luar itu seperti pembiayaan untuk pemupukan dan pembelian kendaraan,” kata Husni.

Direktur Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan, Rismansyah Danasaputra menambahkan, proses audit Koperasi Sekato Jaya Lestari berjalan lancar dan dilakukan dalam waktu sekitar dua bulan. Pihaknya berharap, makin banyak koperasi petani yang mampu meraih sertifikasi ISPO. Untuk itu, kepedulian semua pihak sangat diperlukan. 

“Kami berharap semakin banyak pihak yang bersedia mendampingi petani karena mereka tidak bisa sendiri,” kata Rismansyah.

Sumber : Ayosemarang
Editor : Afrijon

loading...