SIAK (Infosiak.com) – Sebagian besar masyarakat Riau (khususnya masyarakat Kabupaten Siak) tentu sudah tidak asing lagi mendengar nama besar Sang Pahlawan Nasional Sultan Syarif Kasim II. Bahkan juga mungkin sudah pernah berkunjung dan masuk ke dalam istananya yakni “Istana Asserayah Al Hasyimiah Siak” guna melihat peninggalan-peninggalan bersejarah yang tersimpan di dalamnya.
Dari sekian banyak peninggalan sejarah milik Sultan Syarif Kasim II tersebut, ada beberapa peninggalan sejarah yang saat ini disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia Jakarta. Sebagaimana diterangkan oleh Sekretaris Umum (Sekrum) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Taufik Ikram Jamil, Kamis (18/07/2019) pagi, kepada Infosiak.com.
“Alhamdulillah, kemarin kami sempat berkunjung ke Museum Nasional Jakarta, disana kami diizinkan untuk melihat secara langsung peninggalan bersejarah zaman Kerajaan Siak, yakni Mahkota Asli Kerajaan Siak,” terang Datuk Taufik Ikram Jamil.
Lebih lanjut Datuk Taufik Ikram Jamil menjelaskan, konon Mahkota Asli Kerajaan Siak yang saat ini bersemayam di Museum Nasional Jakarta tersebut dibuat di masa Sultan Syarif Kasim I (Kakek Sultan Syarif Kasim II) pada abad ke-19 masehi, yang mana Mahkota itu terbuat dari emas, bertahtakan berlian dan rubi, dengan diameter 33 Cm, tinggi 27 Cm, dan berat mencapai sekitar 1,803,3 gram.
“Mahkota asli Kerajaan Siak itu berhiaskan ukiran berbentuk bunga teratai dengan taburan batu merah delima dan intan. Di bagian kening Mahkota terdapat inskripsi dengan bahasa arab yang berarti “Mahkota Emas”. Inskripsi tersebut dibuat dengan emas tipis yang menyerupai kawat,” lanjut Datuk Taufik Ikram Jamil.
Dikatakannya juga, Mahkota Emas Kerajaan Siak itu telah resmi ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB) dan memiliki peringkat sebagai BCB tingkat nasional. Peringkat ini menandakan nilai penting dari benda tersebut unggul dalam aspek estetika dan historis yang mewakili nilai penting budaya Indonesia. Sehingga Mahkota Emas Kerajaan Siak itu tidak dipamerkan untuk umum sehari-hari, dan bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang diperkenankan untuk melihatnya secara langsung di dalam Museum.
Meskipun Mahkota Asli Kerajaan Siak tersebut saat ini disemayamkan di Museum Nasional Jakarta, namun para pengunjung yang datang ke Kota Siak Sri Indrapura masih bisa melihat duplikatnya yang dipamerkan di daerah asalnya yakni di dalam Istana Asserayah Al Hasyimiah Siak Provinsi Riau.
Berdasarkan catatan sejarah, pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Raja Siak Sultan Syarif Kasim II menyerahkan hampir seluruh kekayaannya kepada Pemerintah RI melalui Presiden Soekarno, dan menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Adapun kekayaan Sultan Syarif Kasim II yang diserahkan kepada Pemerintah RI terdiri dari pedang, bros, mobil, dan juga uang senilai lebih dari Seribu Triliun untuk modal pembangunan dan kemajuan NKRI, termasuk juga barang-barang tidak bergerak seperti lahan pertanian, lahan tambang, kawasan ladang minyak, dan lain-lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya jasa dan sumbangsih Sultan Siak untuk NKRI sangatlah besar.
Kini Sang Sultan telah berpulang ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Beriring doa semoga almarhum Sultan beserta keluarga dan kerabatnya senantiasa mendapat curahan rahmat di sisi Allah SWT..
آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْن..
Laporan: Miswanto/Tok
Editor: Afrijon